Manusia atau orang
dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Dalam sejarah perkembangan manusia tak terdapat seorangpun
yang hidup sendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya, kecuali dalam
keadaan terpaksa dan itupun hanya untuk sementara waktu.
Hidup menyendiri terlepas dari pergaulan manusia dalam
masyarakat, hanya mungkin terjadi dalam alam dongeng belaka (seperti tarzan,
robinson crusoe dan sebagainya) namun dalam kenyataan hal itu tak mungkin
terjadi. Sejak dahulu kala pada diri manusia terdapat hasrat untuk berkumpul
dengan sesamanya dalam satu kelompok, hasrat untuk bermasyarakat.
Aristoteles (384-322 SM), seorang ahli fikir Yunani Kuno menyatakan dalam ajarannya,
bahwa manusia itu adalah zoon politicon, artinya bahwa manu-sia itu
sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama
manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat. Dan oleh karena yang
sifatnya suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial.
Manusia sebagai individu (perseorangan) mempunyai kehidupan
jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat. Manusia lahir, hidup berkembang dan meninggal dunia
didalam masyarakat.
Sebagai individu, manusia tidak dapat mencapai segala
sesuatu yang diinginkan dengan mudah.
Sebagai Contoh Pak Tani baru dapat mengerjakan tanahnya
setelah ia memperoleh alat-alat pertanian yang dibuat oleh pande besi. Pakaian
yang dipakainya adalah hasil karya tukang jahit, tukang jahit tidak dapat
menghasilkan pakaian kalau tak ada ahli tenun atau pekerja pabrik yang
menyediakan bahannya terlebih dahulu, dan demikianlah seterusnya.
Penggolongan manusia yang
paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru
lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia,
mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu
masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri
fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar