Jangan terlalu lama berada dalam keadaan yang tidak membahagiakan. Beranikanlah diri mu untuk mengubah yang bisa kamu ubah sekarang.

Minggu, 16 September 2012

Barang Substitusi dan Komplementer

Seperti kita tahu bahwa dalam ilmu ekonomi barang berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua yaitu barang pengganti (substitusi) dan barang pelengkap (komplementer). Seorang konsumen dalam kehidupan sehari-harinya pasti membutuhkan barang untuk memenuhi kebutuhannya, namun adakalanya dia membeli barang lain untuk melengkapi atau mengganti barang pokok yang menjadi kebutuhannya. Untuk barang komplementer produsen biasanya menjualnya dalam satu paket penjualan, hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian, dan agar barang yang dijual tersebut bisa terjual semua. Misalnya perusahaa yang menjual computer tidak hanya menjual monitornya saja melainkan juga dengan keyboard, CPU, mouse, softwere-softwere di dalamnya bahkan hingga meja komputernya. Dengan adanya paket penjualan yang terdiri dari barang-barang komplementer ini, konsumen tidak merasa dirugikan atas penjualan, tapi sebaliknya konsumen justru diuntungkan karena apabila dia membeli semua perangkat computer tersebut secara terpisah maka harganya menjadi mahal dan tidak efisien.

Sedangkan untuk barang substitusi tentunya konsumen akan membeli sebagai alternative bilamana barang pokok yang ia butuhkan tidak tersedia, langka, ataupun harganya melonjak tajam dan tidak diiringi dengan kenaikan pendapatan, maka mau tidak mau konsumen harus mencari solusi yakni dengan mengkonsumsi barang substitusi yang merupakan barang tingkat dua guna memenuhi kebutuhannya tersebut. Sebagai contoh konversi minyak tanah ke gas elpiji terjadi karena factor kelangkaan sehingga menyebabkan harga minyak tanah di pedagang eceran melonjak tajam, konsumen pun kesulitan untuk mendapatkannya kalaupun bias dapat tentu harganya tidak sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu melalui sosialisasi dari pemerintah konsumen berangsur-angsur beralih ke gas elpiji yang harganya relative murah bila dibandingkan dengan minyak tanah dan penggunaannya juga simpel. Oleh karenanya ketergantungan konsumen terhadap minyak tanah sekarang bias teratasi dengan konversi ke gas elpiji.
 

| Supported? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar