Seperti kita tahu bahwa dalam ilmu
ekonomi barang berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua yaitu barang
pengganti (substitusi) dan barang pelengkap (komplementer). Seorang
konsumen dalam kehidupan sehari-harinya pasti membutuhkan barang untuk
memenuhi kebutuhannya, namun adakalanya dia membeli barang lain untuk
melengkapi atau mengganti barang pokok yang menjadi kebutuhannya. Untuk
barang komplementer produsen biasanya menjualnya dalam satu paket
penjualan, hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen dalam melakukan
pembelian, dan agar barang yang dijual tersebut bisa terjual semua.
Misalnya perusahaa yang menjual computer tidak hanya menjual monitornya
saja melainkan juga dengan keyboard, CPU, mouse, softwere-softwere di
dalamnya bahkan hingga meja komputernya. Dengan adanya paket penjualan
yang terdiri dari barang-barang komplementer ini, konsumen tidak merasa
dirugikan atas penjualan, tapi sebaliknya konsumen justru diuntungkan
karena apabila dia membeli semua perangkat computer tersebut secara
terpisah maka harganya menjadi mahal dan tidak efisien.
Sedangkan
untuk barang substitusi tentunya konsumen akan membeli sebagai
alternative bilamana barang pokok yang ia butuhkan tidak tersedia,
langka, ataupun harganya melonjak tajam dan tidak diiringi dengan
kenaikan pendapatan, maka mau tidak mau konsumen harus mencari solusi
yakni dengan mengkonsumsi barang substitusi yang merupakan barang
tingkat dua guna memenuhi kebutuhannya tersebut. Sebagai contoh konversi
minyak tanah ke gas elpiji terjadi karena factor kelangkaan sehingga
menyebabkan harga minyak tanah di pedagang eceran melonjak tajam,
konsumen pun kesulitan untuk mendapatkannya kalaupun bias dapat tentu
harganya tidak sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu melalui sosialisasi
dari pemerintah konsumen berangsur-angsur beralih ke gas elpiji yang
harganya relative murah bila dibandingkan dengan minyak tanah dan
penggunaannya juga simpel. Oleh karenanya ketergantungan konsumen
terhadap minyak tanah sekarang bias teratasi dengan konversi ke gas
elpiji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar